Masih ingat film DENIAS? Film karya ALENIA yang mengisahkan tentang seorang anak pedalaman Papua yang memperjuangkan hak untuk bisa sekolah. Perjuangan Denias ini adalah salah satu gambaran nyata tentang masalah pendidikan di Indonesia yang masih menjadi PR buat kita dan pemerintah Indonesia. Siapa yang peduli dengan masalah ini? Dialah, Anies Baswedan.
Intelektual muda berprestasi kelahiran 7 Mei 1969 ini, dikenal sangat concern dan konsisten dengan pendidikan Indonesia. Terutama pendidikan di berbagai pelosok Indonesia yang masih minim fasilitas dan tenaga pengajar. Di usia 38 tahun Anies Rasyid Baswedan, Ph.D sudah menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina sejak tahun 2007. Sejak saat itu Julukan Rektor Termuda melekat padanya.
Selama menjabat, ia mencetuskan Paramadina Fellowship. Program ini memberikan beasiswa penuh kepada mahasiswa. Aksinya ini masuk dalam 100 Tokoh Intelektual Dunia versi Majalah Foreign Policy dari Amerika Serikat di tahun 2008. Tahun 2009, Anies kembali mendapat penghargaan sebagai Young Global Leaders versi World Economic Forum sebagai pencetus Gerakan Indonesia Mengajar. Tahun 2010, Anies terpilih menjadi salah satu dari 20 tokoh yang membawa perubahan untuk 20 mendatang versi majalah Foresight dari Jepang.
Salah satu idenya yang sedang mendapat sorotan adalah Gerakan Indonesia Mengajar (GIM). Berangkat dari pengalamannya di bidang pendidikan serta didukung dengan riset, muncul rasa empati Anies Baswedan terhadap dunia pendidikan Indonesia yang dirasa masih belum merdeka. Artinya, seluruh wilayah Indonesia belum mendapatkan hak yang sama dalam dunia pendidikan. Masih banyak sekolah yang belum mendapat fasilitas lengkap dan kekurangan tenaga pengajar yang berkualitas.
Lewat gerakan ini, Anies mengajak generasi muda untuk mengabdikan diri sebagai pengajar dan bersedia ditempatkan di berbagai pelosok Indonesia, selama setahun. Tidak hanya untuk mencari pengajar yang berkualitas. Tetapi juga bisa membekali para pengajar ini dengan pengalaman menjadi world class leader with grass root understanding. Yaitu, pemimpin yang memiliki visi ke depan dan mengglobal, namun tetap memahami berbagai masalah masyarakat yang mendasar, terutama di bidang pendidikan. Hingga saat ini, GIM telah mengirimkan 241 generasi muda terpilih untuk menjadi pengajar muda yang ditempatkan di 134 desa dan 16 kabupaten.
0 komentar:
Post a Comment