Salah satu usaha penting dalam bertahan hidup alam bebas adalah membuat tempat perlindungan. Tempat perlindungan ini-dengan keahlian khusus-dapat kita bikin dengan peralatan dan bahan yang disediakan alam. Tidak harus dengan peralatan dan bahan khusus. Tapi tentu saja lebih baik kita persiapkan sejak awal kegiatan. Dengan adanya tempat perlindungan maka dalam keadaan darurat manusia tetap dapat bertahan hidup, aman dari bahaya yang ada sesuai dengan situasi dan kondisi alam, sehingga dapat kembali ke keadaan normal seperti semula.
Ketika membuat tempat perlindungan, ada hal-hal penting yang perlu dipertimbangkan, yaitu
- Bahan atau material yang secara praktis dapat dijadikan tempat perlindungan.
- Peralatan dan tenaga yang diperlukan.
- Kondisi alam (vegetasi, kontur tanah)
- Berapa lama membuat tempat berlindung dan berapa lama kita akan berlindung.
- Bahaya-bahaya yang diperkirakan dapat mengancam selama kita berlindung.
- Pertimbangan terakhir adalah tempat perlindungan yang dibuat tidak merusak ekosistem alam.
Hal-hal di atas akan sangat mempengaruhi tempat perlindungan yang kita bangun. Contohnya jika kondisi alam hujan deras disertai angin maka tempat perlindungan yang kita buat akan lain dengan kondisi alam yang tenang dan bersahabat. Tempat perlindungan di hutan rimba yang penuh binatang buas akan lain pula dengan di pantai yang relatif tidak ada binatang buas yang mengancam. Selain hal-hal yang harus dipertimbangkan di atas maka ada syarat-syarat tempat perlindungan yang harus dipenuhi yaitu :
- Mampu melindungi dari suhu panas atau dingin.
- Mampu melindungi dari cuaca hujan.
- Aman dari gangguan binatang buas atau binatang lain yang berbahaya bagi manusia.
- Bebas dari gangguan alam seperti angin, longsor dan banjir.
- Dekat dengan sumber air dan makanan.
- Cukup tempat untuk berlindung sesuai dengan jumlah personal yang ada.
- Dalam keadaan tersesat dan butuh pertolongan maka diusahakan tempat perlindungan menarik perhatian orang, misalnya dengan bentuk atau warna yang kontras dengan alam sekitar.
- Untuk kondisi seperti perang, syarat tempat perlindungan adalah tersembunyi sehingga aman dari tinjauan musuh.
Dilihat dari bahan dan cara pembuatan, tempat perlindungan di bagi menjadi dua jenis yaitu tempat perlindungan alami, dan buatan.
TEMPAT PELINDUNGAN ALAMI
Ada beberapa tempat di alam terbuka yang langsung bisa dijadikan tempat perlindungan misalnya :
Pohon
Pohon bisa digunakan sebagai tempat
perlindungan yang paling praktis. Bagian bawah pohon yang rimbun bisa
dijadikan tempat berlindung dari panas atau hujan. Namun ada beberapa
hal yang harus dicermati sebelum menggunakan pohon sebagai tempat
perlindungan, yaitu :
- Pohon tidak bisa digunakan sebagai tempat berlindung dalam jangka waktu yang lama.
- Bukan pohon yang berbahaya, misalnya pohon yang kulit atau daunnya dapat menimbulkan gatal-gatal.
- Pastikan bahwa tidak ada binatang berbahaya yang ada di pohon tersebut misalnya lebah, serangga lain yang mengandung racun atau binatang lain yang bersarang misalnya macan dahan.
- Pohon tersebut cukup kuat
Keuntungan menggunakan pohon sebagai tempat perlindungan adalah :
- Praktis karena bisa langsung diggunakan
- Jika pohon itu mempunyai buah yang bisa dikonsumsi maka paling tidak ada sumber makanan.
- Pohon-pohon tertentu biasanya menandakan bahwa disekitarnya terdapat sumber air, misalnya pohon bambu.
Berlindung menggunakan pohon tidak selamanya aman, bahya-bahaya itu antara lain :
- Roboh. · Masih bisa kena hujan. · Tidak melindungi dari kondisi suhu yang dingin.
- Menjadi sarang serangga berbahaya seperti lebah atau binatang berbahaya lain seperti ular atau macan dahan.
Berikut adalah tips untuk menggunakan pohon sebagai tempat perlindungan :
- Pilih pohon yang kuat, misalnya pohon beringin atau pohon besar lain. Di beberapa hutan tropis ada pohon randu hutan yang dalamnya berlubang besar sehingga sangat praktis dan aman untuk digunakan sebagai tempat berlindung. Rumpun bambu yang lebat juga bisa dijadikan tempat berlindung darurat karena cukup kuat dan biasanya dekat dengan sumber air, tetapi bagi orang tertentu bambu dapat mengakibatkan dampak gatal-gatal.
- Perhatikan kekuatan pohon tersebut.
- Periksa sekitar pohon, pastikan bahwa tempat tersebut aman dari binatang buas, misalnya dengan tidak adanya kotoran hewan berarti sekitar pohon tersebut tidak dihuni oleh binatang.
- Untuk pohon berlubang, perhatikan lubang bagian atas, karena biasanya tempat tersebut dijadikan sarang beberapa jenis binatang seperti kelelawar atau lebah.
Gua
Gua merupakan tempat yang baik untuk
berlindung. Tetapi biasanya gua juga dijadikan tempat berlindung atau
sarang binatang buas seperti harimau atau ular. Keuntungan menggunakan
gua sebagai tempat berlindung adalah praktis, aman dari panas dan hujan
dan biasanya di dalam gua ada sumber air. Hal yang membahayakan jika
berlindung di dalam gua adalah ancaman binatang buas, dan persediaan
udara yang terbatas. Untuk menggunakan gua sebagai tempat perlindungan,
maka lakukan hal-hal berikut ini :
- Pastikan bahwa gua tersebut aman dari binatang buas, dengan memeriksa terlebih dahulu sekitar gua, misalnya apakah ada jejak atau kotoran binatang buas.
- Perkirakan tempat cukup lapang sesuai dengan jumlah personal yang ada.
- Perhatikan keadaan gua, apakah cukup tersedia oksigen dan tidak ada gas berbahaya, ada beberapa gua di bawah tanah yang mengandung/mengeluarkan gas berbahaya.
Jika di dalam gua ada tumbuh-tumbuhan
kemungkinan tidak ada gas beracun. Untuk lebih aman, jika memungkinkan
uji dengan menggunakan hewan atau api. Jika api tetap hidup maka
dilingkungan tersebut tersedia cukup oksigen. · Gunakan bagian gua yang
kering. · Untuk gua yang terdapat di sekitar sungai atau laut,
perhatikan batas air pasang.
TEMPAT PERLINDUNGAN BUATAN
Tempat perlindungan bisa dibuat baik
menggunakan bahan-bahan yang ada di alam misalnya ranting, batang pohon
dan daun, atau menggunakan bahan-bahan yang sudah disiapkan misalnya
dari kain tahan air atau plastik. Yang paling praktis adalah menggunakan
tenda. Di pasaran saat ini tersedia tenda dengan berbagai macam bentuk
dan ukuran. Tenda-tenda tersebut sangat praktis dan waktu yang
diperlukan untuk mendirikannyapun sangat cepat hanya sekitar 5-10 menit.
Bahan-bahan yang digunakan juga relatif kuat dan ringan. Menggunakan
bahan dari alam Vegetasi tertentu sangat kaya akan bahan untuk membuat
tempat perlindungan. Di hutan tropis bahan yang bisa digunakan adalah
ranting, dahan dan daun. Bentuk tempat perlindungan yang bisa dibuat
dengan menggunakan bagian-bagian pohon adalah :
Bentuk 1
Untuk membuat tempat perlindungan
seperti gambar di atas, diperlukan bahan-bahan sebagai berikut : · Dua
buah pohon sebagai tiang utama. · Daun yang cukup kuat, akan lebih baik
jika jenis daunya lebar, misalnya daun pisang. · Batang dan ranting. ·
Tali, bisa menggunakan tali yang tersedia dari alam misalnya kulit
pohon, akar gantung, atau dari bambu. · Pisau atau alat pemotong. Bentuk
tempat perlindungan seperti dia atas memang praktis, tetapi ada hal
yang harus diperhatikan misalnya arah angin. Untuk tempat yang aman dari
binatang buas dan dari kemungkinan angin dan hujan yang deras tempat
perlindungan seperti di atas sudah cukup.
Bentuk 2
Tempat perlindungan di atas digunakan
untuk tempat yang bagian dasarnya mengandung air seperti rawa-rawa.
Untuk membuat tempat tersebut bahan yang diperlukan adalah : · Daun yang
cukup kuat untuk bagian atap, bagian alas bisa menggunakan rumput atau
lumut-lumut tebal. · Batang pohon atau ranting yang kuat. · Tali, bisa
menggunakan tali yang tersedia dari alam misalnya kulit pohon, akar
gantung, atau dari bambu. · Pisau atau alat pemotong. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan untuk membuat tempat perlindungan tersebut adalah : ·
Pastikan ketinggian alas di atas air yang menggenang. · Tidak ada
binatang buas di sekitarnya mengingat tempat berair seperti rawa
biasanya menjadi habitat beberapa binatang berbahaya seperti lintah,
ular atau buaya. Kelemahan dari tempat perlindungan tersebut adalah
kesulitan untuk membuat perapian mengingat bagian alasnya berair. Jika
mungkin maka cara mengatasinya gunakan batu atau batang pohon sebagai
dasar perapian.
Bentuk 3
Bentuk ketiga ini relatif cukup aman
untuk berlindung dalam jangka waktu yang lama. Bentuk ini juga lebih
aman dari ancaman binatang buas dan kondisi alam yang tidak bersahabat.
Untuk membuatnya diperlukan bahan-bahan sebagai berikut : · Tonggok
pohon atau batu yang cukup besar. · Daun yang cukup kuat untuk bagian
atap, bagian alas bisa menggunakan rumput atau lumut-lumut tebal. ·
Batang pohon atau ranting yang kuat. · Tali, bisa menggunakan tali yang
tersedia dari alam misalnya kulit pohon, akar gantung, atau dari bambu. ·
Pisau atau alat pemotong. Ketika menggunakan tempat perlindungan bentuk
ini, yang perlu diperhatikan adalah arah angin, karena jika terjadi
angin kencang maka akan rusak, mengingat pancangan yang digunakan adalah
satu tempat. Menggunakan bahan buatan Ketika mengikuti kegiatan di alam
terbuka, peserta sudah menyiapkan bahan-bahan yang bisa dijadikan
tempat perlindungan. Bahan yang paling praktis untuk dijadikan tempat
perlindungan adalah ponco. Selain ponco bisa digunakan juga plastik yang
tebal dan kuat. Untuk kondisi perang, seorang tentara lintas udara bisa
menggunakan parasutnya sebagai tempat perlindungan. Selain bahan utama
atap, bahan lain yang diperlukan adalah tali. Untuk mengikat bisa
digunakan tali buatan yang telah dibawa atau tali alami yang terbuat
dari akar, untaian rumput, atau kulit pohon.
Contoh bentuk tempat perlindungan dengan menggunakan bahan buatan dan bantuan bahan alami adalah sebagai berikut :
Bentuk 1
Untuk membuat tempat perlindungan di
atas sangatlah sederhana. Dengan menggunakan 2 pohon sebagai pancangan
utama, atap (ponco atau plastik tebal) dan tali. Faktor utama yang harus
diperhatikan untuk membuat bentuk di atas adalah arah angin. Sesuaikan
posisi atap dengan arah angin. Bagian yang tertutuplah (luar) yang
menerima angin.
Bentuk 2
Bentuk ini hampir sama dengan bentuk
pertama, hanya kedua sisinya tertutup oleh atap, sehingga diperlukan
jenis ponco yang lebih besar atau gunakan 2 ponco. Bagian tutup kepala
dalam ponco bisa ditarik/diikat pada cabang pohon. Bentuk ini lebih aman
dari bentuk pertama karena lebih banyak sisi yang terlindung.
Bentuk 3
Bentuk ketiga hampir sama dengan bentuk
kedua, perbedaannya ada rangka tengah (Rangka A) yang terbuat dari
cabang pohon, disusun untuk memperkuat shelter jika angin bertiup
kencang.
Bentuk 4
Bentuk ini sangatlah praktis dan
sederhana, namun hanya dapat digunakan oleh seorang saja. Bentuk ini
sacara struktural hampir sama dengan bentuk ketiga tempat perlindungan
yang menggunakan bahan alami di atas. Perbedaannya adalah bagian atap
tidak menggunakan pohon tetapi menggunakan bahan buatan seperti ponco,
plastik, atau parasut
Tempat perlindungan di bawah permukaan tanah
Diperlukan cukup tenaga untuk membuat
tempat perlindungan di bawah permukaan tanah. Bentuk seperti ini sangat
cocok untuk kondisi perang di mana orang yang berlindung harus terhindar
dari tinjauan musuh. Untuk membuat tempat perlindungan ini diperlukan
lebih dari seorang. Hal yang paling memberatkan adalah membuat galian.
Paling praktis adalah menggunakan cekungan bekas bom. Untuk bagian atas
bisa menggunakan rangkaian daun atau ponco. Menggunakan rangkaian daun
lebih praktis karena warnanya tidak kontras dengan keadaan alam,
terutama jika berada di hutan.
Jika sering berlatih maka membuat tempat perlindungan bukanlah hal sulit. Alam juga sudah menyediakan bahan-bahan yang melimpah, walaupun harus selalu diingat pembuatan tempat perlindungan janganlah merusak ekosistem alam yang ada.
0 komentar:
Post a Comment