English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Saturday, March 2, 2013

Belajar dari Sherlock

Posted by Unknown on 1:29 AM


Otak manusia pada awalnya sama seperti loteng kecil yang kosong, dan kau harus mengisinya dengan perabot yang sesuai dengan pilihanmu.

Orang bodoh mengambil semua informasi yang ditemuinya, sehingga pengetahuan yang mungkin berguna baginya terjepit di tengah-tengah atau bercampur dengan hal-hal lain.


Orang bijak sebaliknya. Dengan hati-hati ia memilih apa yang dimasukkannya ke dalam loteng-otaknya. Ia tidak memasukkan apapun kecuali peralatan yang akan membantunya dalam melakukan pekerjaannya, sebab peralatan ini saja sudah sangat banyak. Semuanya diatur rapi dalam loteng-otaknya sehingga ketika diperlukan, ia dapat dengan mudah menemukannya. (Sherlock Holmes, Penelusuran Benang Merah-A Study in Scarlet)


Sebuah kata-kata bijak dari seorang tokoh fiktif karya Sir Arthur Conan Doyle ini tentu menakjubkan. Betapa tidak, sebuah rahasia kecerdasan dan trik mengefektifkan kemampuan otak ini tentu jrang sekali diketahui oleh kita.

Meskipun hanya tokoh fiktif, Sherlock merupakan citra manusia cerdas ketika itu. Kemampuan deduksinya dan kecerdasan otaknya banyak membantu kepolisian. Tidak sedikit ketika orang lain kesulitan menghadapi masalah, Holmes hanya dengan duduk saja sudah mampu memecahkan masalah-masalah tersebut.

Tapi cukup, lupakan sejenak masalah dunia fiktif dalam karya yang fenomenal ini. Mari kita melihat fakta bahwa kemampuan meningkatkan kemampuan otak dan menyaring semua informasi yang hendak disimpan dalam memori kita jauh lebih nyata.

Apakah sahabat pernah merasa begitu terbebani untuk menyimpan semua pengetahuan yang diberikan oleh guru? Atau barangkali pernah tertekan karena berusaha menghapal semua materi pengetahuan yang ada?
Ironis memang, beberapa di antara kita selalu ingin menghapal dan menyimpan semua materi. Namun ketika terjun dalam tataran praktek dan implementasi justru melupakan semuanya. Mencoba menghapal rangkuman materi ujian, namun justru lupa saat pelaksanaan ujian.

Mari kita belajar menyaring dan mengumpulkan pengetahuan, untuk kita simpan sebagai peralatan kita dalam bekerja nantinya. Pengetahuan lain memang penting, tapi jangan sampai karena pengetahuan yang lain tersebut, pengetahuan yang justru dibutuhkan jadi terlewat.

0 komentar:

Post a Comment

  • RSS
  • Deviantart
  • Instagram @ajoe354
  • Facebook Angga Joe
  • My Whatsapp
  • Github Ajoe354

Search Site

 
  • Your IP Addres

    IP