English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Wednesday, November 21, 2012

Filsafat dan Motif Cracking

Posted by Unknown on 8:00 AM

 Selanjutnya kita bermain-main dengan filosofi. Motif cracking software: dalam salahsatu tutorial cracking yang ditulis mahasiswa asing, dia ngungkapin ‘saya melakukan software karena ilham mimpi, menjelajahi dunia dan tertantang menakhlukannya’ aneh ya kedengarannya.






Ceritanya bergini, para cracker (atau pun hacker) adalah orang-orang yang senang berkelana, masuk kewilayah-wilayah yang belum pernah terjamah, mengebiri ratusan dan ribuan kode dalam bahasa pemprogaman. Prinsip mereka ‘semakin sulit software di dissassembler atau semakin susah sistem komputer satu web diakses, semakin memuncak lah adrenalin mereka untuk menaklukannya.’ Jadi salah satu motif cracking atau hacking adalah ‘kesenangan menemukan tantangan'.

Kalau kata Descartes bapak filsafat pencerahan ‘cogito ergo sum’ artinya ‘karena berfikir saya ada’, nah kalau waktu nge-crack otak gak dikuras abis sampe pusing tujuh-keliling jangan pernah berfikir bahwa kalian sukses ‘eksis’ sebagai si ahli komputer. Kalau dalam politik, make otak gagal saatnya make otot, tapi kalau dalam teknologi komputer, make otot buat apa? Otak adalah ‘perangkat’ utama dalam proses cracking software, bahwa si cracker dituntut untuk berfikir filosofis, ‘menemukan sesuatu yang sifatnya dasar atau fundamental (namun kadang terhidden dan memerlukan perhitungan yang matang).’ Ciri seorang filsuf adalah menemukan suatu ‘esensi’ terpendam yang ada dalam kehidupan tapi belum tersentuh manusia. "To boldly go where no one has gone before."

Motif kedua erat kaitannya dengan ‘prinsip distribusi’ bahwa karya-karya bermanfaat tersebut seharusnya dapat dinikmati setiap pengguna komputer atau mereka yang membutuhkan. Para cracker software seneng banget kalau tutorialnya berguna buat orang lain dan kalau software-software yang didissassemblernya disebar ke kalangan maya, nginfoin serial number or bagi-bagi Keygens, macem ‘berbuat baik untuk mendapat pahala.’ Gak jarang dari mereka yang nawarin diri untuk bantuin ngecrack software (thanks buat yg satu ini). Kalau diskusi sama kawan politik or hukum, mereka pasti pernah nyebut John Rawls, filsuf modern yang juga pemikir politik-hukum yang terkenal dengan prinsip ‘distribusi keadilan’ (distribution of justice). Nah buat mereka yang terlibat dalam cracking software, prinsip distribusi adalah apa yang disebut ‘fair’ (adil) dalam dunia maya, kalau dapet bocoran software yang dibebaskan orang lain maka harus memberi keadilan untuk orang lain dengan juga membebaskan software dan mendistribusikannya.

Motif ketiga mereka yang ‘melek politik-paham ekonomi’ bakal bilang ‘software-software tersebut seharusnya dapat dimanfaatin setiap orang tanpa harus membayar mahal.’ Bayangin kalau file-recover (saya smpet mo beli sebelum ktmu kawan baik hati) harganya 150 dollar, bisa buat beli memori dan hard disk baru. Suatu nafas anti-kapitalis, anti hegemoni dan eksploitasi korporasi, mengutamakan solidaritas, satu prinsip bahwa manusia sesungguhnya bebas namun terikat. Bebas berkarya, bebas merubah satu karya namun terikat oleh lingkungan dimana ia tinggal, kalau mengutip Rousseau “man was born free and he is everywhere in chains.”

Motif terakhir adalah untuk tujuan pendidikan.

0 komentar:

Post a Comment

  • RSS
  • Deviantart
  • Instagram @ajoe354
  • Facebook Angga Joe
  • My Whatsapp
  • Github Ajoe354

Search Site

 
  • Your IP Addres

    IP